Pada hari Kamis, 27 Februari 2025 – Pengadilan Tinggi Surabaya kembali menggelar Ibadah Oikumene sebagai bentuk komitmen spiritual dan kebersamaan dalam pelayanan di lingkungan pengadilan. Ibadah yang diikuti oleh seluruh Hakim Tinggi dan pegawai di Pengadilan Tinggi Surabaya ini dipimpin oleh Bapak Romo RD. Dominicus Mardiyatto Rudi Septiadi dengan tema khotbah yang sangat relevan, yakni “Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah,” berdasarkan Markus 10:17-27.
Dalam khotbahnya, Bapak Romo RD. Dominicus Mardiyatto Rudi Septiadi mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan pesan penting yang terkandung dalam Injil Markus tersebut. Ia menjelaskan bahwa dalam kehidupan dunia ini, kekayaan sering kali menjadi godaan yang dapat menghalangi seseorang untuk hidup dalam kebenaran dan memasuki kerajaan Allah. Meskipun kekayaan dianggap sebagai berkat dan prestasi, Romo Dominicus mengingatkan bahwa hati yang terikat pada harta benda dapat menjauhkan seseorang dari nilai-nilai sejati kehidupan rohani.
Romo Dominicus menguraikan bagaimana seorang yang kaya, seperti dalam kisah Alkitab, menghadapi kesulitan untuk meninggalkan kekayaannya demi mengikuti ajaran Yesus. Ini menjadi pengingat bagi setiap individu, khususnya mereka yang berada dalam lingkungan pengadilan, untuk tidak terlena oleh kekuasaan dan harta benda, melainkan untuk selalu mengutamakan keadilan, kebenaran, dan kebajikan dalam setiap langkah hidupnya.
Ibadah Oikumene ini dihadiri oleh seluruh Hakim Tinggi dan pegawai Pengadilan beragama Nasrani pada Tinggi Surabaya yang dengan penuh khidmat mengikuti setiap rangkaian acara. Selain sebagai sarana ibadah, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar sesama di lingkungan pengadilan serta menguatkan komitmen mereka dalam menjalankan tugas dengan penuh integritas dan keadilan.
Acara ini ditutup dengan doa bersama, yang diharapkan dapat memberikan pencerahan dan kekuatan rohani bagi semua peserta. Ibadah Oikumene di Pengadilan Tinggi Surabaya menjadi wujud nyata dari penerapan nilai-nilai luhur dalam kehidupan profesional mereka, serta sebagai bentuk pengingat untuk selalu menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan rohani.
2025
27
Feb